Kira-kira 16 tahun yang lalu, tepatnya di bulan Juli 2009, terjadi suatu peristiwa ini: banner tampil saat pengguna mengakses halaman YouTube melalui peramban Internet Explorer versi 6 (IE 6).
Anda akan segera kehilangan dukungan kami untuk peramban tersebut. Silakan melakukan tindakan yang diperlukan. upgrade ke salah satu peramban yang lebih baru ini,” demikian tertulis di dalamnya. banner, sediakan juga link ke halaman unduh peramban Firefox, Internet Explorer 8, Chrome, atau Opera.
Kira-kira sepuluh tahun setelah itu, yaitu pada tahun 2019, akhirnya dibongkar bahwa banner Hal tersebut adalah alat dalam “konspirasi” tersembunyi yang dirancang oleh tim kerja YouTube untuk menghentikan penggunaan Internet Explorer versi 6.
Dikatakan tersembunyi, lantaran banner Itu tersebar “secara diam-diam” tanpa izin dari manajemen YouTube, yang baru saja diakuisi oleh Google.
Ini terbongkar oleh Chris Zacharias, mantan pegawai Google dan dulu tekhnisi dari YouTube.
Dia menceritakan kisah tersebut dengan sangat detail. blog miliknya.
Alasan “membunuh” Internet Explorer
Zacharias menyampaikan alasannya mengenai keinginannya bersama sejumlah teknisi untuk membuang Internet Explorer versi 6.
Alasannya, browser Yang diluncurkan sejak tahun 2001 tersebut sudah dianggap usia pakainya cukup lama dan sering kali mengakibatkan berbagai kendala dalam hal kesesuaian dengan sistem lainnya, menyulitkan pekerjaan teknisi-teknisi YouTube. Meski demikian, pada saat itu hampir mencapai angka 18 persen dari total jumlah kunjungan ke situs YouTube berasal dari pemakaian Internet Explorer versi 6.
“Teks (di banner Memang dirancang secara sengaja agar tetap samar, termasuk waktu penarikan dukungan untuk IE6 yang tidak dijelaskan. Semoga hal ini sudah cukup membuat para pengguna menjadi was-was. upgrade ,” tulis Zacharias.
Berhasil dalam sebulan
Usaha rahasia ini pada akhirnya membuahkan hasil. Dalam jangka satu bulan, jumlah penonton YouTube yang menggunakan IE6 berkurang menjadi setengahnya. Di skala dunia pula, lalu lintas pengguna IE6 menurun sebesar 10 persen dalam periode yang sama.
Aksi banner ilegal Zacharias cs langsung mengundang perhatian media yang mempertanyakan kenapa Google (YouTube) mengenyahkan IE6, padahal penggunanya saat itu masih banyak, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari The Verge.
Akan tetapi, saat itu tone Pembahasan secara keseluruhan tetap cenderung positif karena IE6 memang terkenal memiliki berbagai masalah.
Zacharias juga menyusun strategi untuk merombak kegiatannya secara sembunyi-sembunyi agar dapat meningkatkan reputasi perusahaannya.
“Kami dengan penuh semangat menerangkan kepada tim humas semua hal terkait apa yang sedang kami kerjakan. Kami membantu mereka merumuskannya menjadi kalimat agar dapat memperpanjang cerita yang telah diciptakan oleh media,” ucapnya.
Manajemen YouTube hanya mengetahui hal ini kemudian tentang banner Zacharias dan akhirnya “terpaksa” setuju dengan tindakan sembunyi-sembunyi para karyawan karena dipandang memberikan hasil positif.
Bahkan, banner Serupa kemudian juga menyebar ke bagian lain di dalam Google, yaitu Google Docs.
“Salah satu engineer melihat banner Dan segera menyampaikan kepada manajer untuk menerapkannya juga,” jelas Zacharias.
Rahasia yang disusun oleh staf YouTube untuk menghentikan penggunaan IE6 ternyata cukup efektif. Tahun 2012, pasarnya di Amerika Serikat merosot menjadi kurang dari 1%. Tak hanya itu, bahkan kepindahan IE6 juga dirayakan oleh perusahaan penciptanya sendiri, yakni Microsoft.
Browser Internet Explorer akan pensiun pada tahun 2022.
Setelah tiga tahun sejak pengungkapan konspirasi oleh Zacharias, Internet Explorer ditutup secara keseluruhan.
Pada tahun 2022, Microsoft menghentikan penggunaan peramban ikonik ini setelah 27 tahun digunakan.
Setelah itu, Microsoft meluncurkan perambannya yang baru yaitu Edge. Meskipun demikian, popularitas Edge belum dapat menandingi ketenaran Chrome buatan Google.
Berdasarkan statistik global StatCounter, Chrome tetap memimpin pasaran peramban secara global pada bulan April tahun 2025 dengan market share 66,19 persen. Sedangkan Edge berada di angka 5,2 persen.